
Setiap harinya diperkirakan terjadi 41 kasus baru kanker serviks dan 20 perempuan meningal dunia karenanya. Kondisi ini biasanya terjadi lantaran terlambat dideteksi dan diobati, padahal tidak perlu terjadi bila secara dini sudah melakukan pemeriksaan pap smear. Lebih dari 95 persen kanker serviks, disebabkan oleh virus yang dikenal sebagai Human Papilloma Virus (HPV) yang menyerang manusia. Meski terdiri dari lebih 100 tipe, namun sebagian besarnya tidak berbahaya karena tidak menimbulkan gejala yang terlihat dan kerap hilang dengan sendirinya. Umumnya, kanker serviks cenderung muncul pada perempuan berusia 35 hingga 55 tahun atau lebih. Pada stadium dini, kanker serviks tidak menimbulkan gejala sama sekali. Tapi waspadai bila Anda mulai sering mengalami pendarahan vagina yang tidak normal, seperti pendarahan di antara periode menstruasi regular, menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya, pendarahan atau panggul sakit setelah hubungan seksual. Gejala lain yang patut diperhatikan adalah saat sering mengalami keputihan atau cairan encer pada vagina yang berlebihan, pendarahan sesudah mati haid (menopause), dan pada tahap lanjut, keluar cairan berwarna kekuning-kuningan, berbau dan bercampur darah. Meskipun kondisi ini tidak melulu disebabkan oleh kanker serviks, namun merupakan pertanda adanya infeksi vagina yang perlu segera diobati. Untuk mengetahui penyebabnya, pemeriksaan dini dengan menggunakan tes pap smear adalah langkah yang paling tepat. Tes pap smear adalah pemeriksaan yang aman, murah dan telah dipakai bertahun-tahun untuk mendeteksi kelainan sel-sel di mulut rahim. Tes ini pertama kali ditemukan oleh dr. George Papanicolou. Metodenya adalah memeriksa sel-sel yang diambil dari cairan mulut rahim dan diperiksa dengan mikroskop, untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi dari sel tersebut. Tes ini tidak memakan banyak waktu karena berlangsung hanya beberapa menit, tidak sakit dan biayanya pun relatif terjangkau. Pasien yang dalam keadaan berbaring, akan dimasukkan sebuah alat yang disebut spekulum ke dalam liang vagina. Kemudian cairan sel rahim diambil dengan cara mengusap dinding leher rahim dengan sebuah alat yang disebut spatula. Cairan tersebut dioleskan padaobject-glass, kemudian dikirim ke laboratorium patologi untuk diperiksa lebih lanjut. Namun pemeriksaan pap smear juga memiliki beberapa kelemahan, karena hasilnya tidak seratus persen akurat. Ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kondisi pasien yang kurang fit atau tidak mengikuti prosedur pra tes dengan benar. Hasil kurang akurat juga bisa disebabkan oleh pengeluaran cairan dari vagina kurang memadai sehingga sel di dalamnya tidak terlihat, zat pewarnaan yang digunakan sudah kedaluwarsa atau human errorsaat pemeriksaan dilakukan. Untuk melakukan tes pap smear, pasien harus menaati aturan prosedur. Seperti tidak melakukan hubungan seks dalam 24 jam terakhir sebelum tes, tidak menggunakan obat-obatan yang dimasukkan ke dalam vagina atau obat pembersih vagina kurang lebih setelah 5 hari pasien memgalami datang bulan. Pap smear dapat mendeteksi hingga 90 persen kasus kanker serviks secara akurat, sehingga angka kematian perempuan akibat kanker serviks pun dapat menurun sampai lebih dari 50 persen. Selain tes pap smear, saat ini pencegahan kanker serviks dan perlindungan terhadap infeksi HPV dapat dilakukan dengan pemberian vaksin. Vaksin yang disebut antiHPV ini bersifatquadrivalent, yaitu memberikan perlindungan terhadap HPV tipe 16 dan 18 yang merupakan penyebab dari 70 persen kanker serviks. Juga dari HPV tipe 6 dan 11 yang menyebabkan 90 persen kasus genital warts (kutil pada alat kelamin). (Izoel/mi/berbagai sumber) Langkah Mencegah Kanker Serviks: ![]() 1. Pemeriksaan teratur. Apabila Anda perempuan dewasa yang melakukan hubungan seks secara teratur, lakukan tes pap smear setiap dua tahun sampai berusia 70 tahun. 2. Waspadai gejalanya. Segera hubungi dokter kalau ada gejala-gejala tidak normal, seperti pendarahan – terutama setelah aktivitas seksual. 3. Hindari merokok. Perempuan sebaiknya tidak merokok, karena dapat merangsang timbulnya sel-sel kanker melalui nikotin dalam darah. Resiko perempuan perokok terkena kanker mulut rahim adalah 4 hingga 13 kali lebih besar, dibanding perempuan bukan perokok. Diperkirakan nikotin memberikan efek toksik pada sel epitel, sehingga memudahkan masuknya mutagen virus. 4. Hindarkan antiseptik. Hindarkan kebiasaan mencuci vagina dengan menggunakan obat-obatan antiseptik maupun deodoran, karena akan mengakibatkan iritasi di serviks yang merangsang terjadinya kanker. 5. Hindari pemakaian bedak (talek). Hindari pemakaian talek (bedak) vagina pada perempuan usia subur, karena bisa mengakibatkan kanker ovarium (indung telur). Hindari penggunaan estrogen pada perempuan yang terlambat menopause. 6. Hubungan seksual terlalu dini. Perempuan di bawah usia 18 tahun sebaiknya tidak melakukan hubungan seks. Lakukan hubungan seksual yang stabil. 7. Waspada terhadap penyakit kelamin pasangan. Jangan melakukan hubungan seksual dengan penderita kutil kelamin atau gunakan kondom untuk mencegah penularannya. 8. Jangan berganti-ganti pasangan seksual. Istri yang suaminya gemar ‘jajan di luar’ juga berpotensi besar terserang kanker mulut rahim. 9. Hindari penggunaan obat-obatan tanpa konsultasi dokter. Pemberian hormon diethistilbesterol (DES) sewaktu hamil juga dapat menimbulkan kanker serviks dan vagina pada keturunannya. Lakukan Tes Pap Smear Secara Teratur - Setiap tahun untuk perempuan berusia diatas 35 tahun. - Setiap tahun untuk perempuan yang berganti-ganti pasangan seksual atau pernah menderita infeksi HPV atau kutil kelamin. - Setiap tahun untuk perempuan pengguna pil KB. - Setiap 2-3 tahun untuk perempuan berusia diatas 35 tahun, jika 3 kali Pap smear berturut-turut menunjukkan hasil negatif atau untuk perempuan yang telah menjalani histerektomi bukan karena kanker. - Sesering mungkin jika hasil Pap smear menunjukkan abnormal. - Sesering mungkin setelah penilaian dan pengobatan prekanker maupun kanker serviks. |
Dokter akan mengirim slide ke laboratorium, dimana seorang cytotechnologist (orang yang terlatih untuk mendeteksi sel abnormal) akan memeriksanya. Teknisi ini bekerja dengan bantuan patologis (dokter yang ahli dalam bidang abnormalitas sel). Patologis bertanggung jawab untuk diagnosis akhir.
Pendekatan terbaru dengan menggunakan cairan untuk mentransfer sampel sel ke laboratorium. Dokter akan mengambil sel dengan cara yang sama, namun dokter akan mencuci alat dengan cairan khusus, yang dapat menyimpan sel untuk pemeriksaan nantinya. Ketika sampel sampai ke laboratorium, teknisi menyiapkan slide mikroskopik yang lebih bersih dan mudah diinterpretasikan dibanding slide yang disiapkan dengan metode tradisional.
Umumnya dokter akan melakukan Pap smear selama pemeriksaan panggul (prosedur sederhana untuk memeriksa genital eksternal, uterus, ovarium, organ reproduksi lain dan rektum). Walaupun pemeriksaan panggul dapat mengetahui masalah reproduksi, hanya Pap smear yang dapat mendeteksi kanker serviks atau prakanker sejak dini.
Hasil Tes Anda
Pap smear bukan digunakan untuk mendiagnosa penyakit, hanya sebagai tes skrining untuk memperingatkan dokter melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan sel abnormal dipilih secara hati-hati untuk mengirim pesan spesifik kepada dokter anda tentang resiko yang ada. Berikut beberapa istilah yang mungkin digunakan dokter dan kemungkinan langkah anda selanjutnya:
- Normal
Tes anda negatif (tidak ada sel abnormal terdeteksi). Anda tidak perlu pengobatan atau tes lebih lanjut sampai Pap smear dan pemeriksaan panggul selanjutnya.
- Sel bersisik atipikal tidak terdeterminasi signifikan (Atypical squamous cells of undetermined significance)Sel bersisik tipis dan datar, tumbuh di permukaan serviks yang sehat. Pada kasus ini, Pap smear mengungkap adanya sedikit sel bersisik abnormal, namun perubahan ini belum jelas memperlihatkan apakah ada sel prakanker. Dengan tes berbasis cairan, dokter anda dapat menganalisa ulang sampel untuk mengetahui adanya virus yang dapat menimbulkan kanker, seperti HPV. Jika tidak ada virus, sel abnormal yang ditemukan tidak menjadi perhatian utama. Jika dikhawatirkan ada virus, anda perlu melakukan tes lebih lanjut.
- Lesi intraepitelial sel bersisik (Squamous intraepithelial lesion)Istilah ini digunakan untuk mengindikasi bahwa sel yang diperoleh dari Pap smear mungkin sel prakanker. Jika perubahan masih tingkat rendah, ukuran, bentuk dan karakteristik lain dari sel memperlihatkan adanya lesi prakanker yang dalam beberapa tahun akan menjadi kanker. Jika perubahan termasuk tingkat tinggi, ada kemungkinan lebih besar lesi akan menjadi kanker lebih cepat. Perlu dilakukan tes diagnostik.
- Sel glandular atipikal (Atypical glandular cells)Sel glandular memproduksi lendir dan tumbuh pada permulaan serviks dan dalam uterus. Sel glandular atipikal mungkin menjadi abnormal, namun tidak jelas apakah mereka bersifat kanker. Tes lebih lanjut diperlukan untuk menentukan sumber sel abnormal.
- Kanker sel bersisik atau sel adenokarsinoma (Squamous cancer or adenocarcinoma cells)Sel yang diperoleh dari Pap smear memperlihatkan abnormal, sehingga patologis hampir yakin ada kanker dalam vagina, serviks atau uterus. Sel bersisik menunjukkan kanker timbul di permukaan datar sel pada serviks. Adenokarsinoma menunjukkan kanker timbul di sel glandular. Jika sel sejenis ditemukan, dokter akan segera melakukan investigasi lebih lanjut.
Selain mencari abnormalitas, dokter akan memutuskan untuk memeriksa jaringan dengan mikroskop khusus dalam prosedur colposcopy & mengambil sampel jaringan (biopsi). Colposcopy sering digunakan untuk melengkapi diagnosis.
Mempercayai Hasil Tes
Pap smear bukanlah pembuktian yang main-main. Namun tidak tertutup kemungkinan anda memperoleh hasil negatif palsu. Artinya tes memperlihatkan tidak ada sel abnormal, walaupun sebenarnya anda memiliki sel atipikal. Perkiraan kejadian hasil negatif palsu dengan Pap smear konvensional kurang dari 5% atau 1 dari setiap 20 wanita. Pap smear berbasis cairan akan memberi hasil negatif palsu yang lebih sedikit. Dengan tes yang sama, hasil positif palsu sangat jarang.
Hasil negatif palsu tidak berarti ada kesalahan yang dibuat, banyak faktor yang menyebabkan negatif palsu, yaitu:
- pengambilan sel yang tidak cukup
- sel abnormal sedikit
- lokasi lesi tidak dapat dijangkau
- lesi kecil
- sel abnormal meniru sel benigna
- darah atau pembengkakan sel menyembunyikan sel abnormal
Walau sel abnormal dapat terdeteksi, waktu berada di pihak anda. Kanker serviks memerlukan beberapa tahun untuk berkembang. Jika satu tes tidak dapat mendeteksi sel abnormal, maka tes selanjutnya akan dapat mendeteksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar